TENIS MEJA

29 03 2009

TENIS MEJA

Permainan tenis meja  masuk di Tanah Air kurang  lebih pada tahun 1930. Olahraga ini dibawa oleh para pengusaha atau pedagang yang datang dari belanda. Pada waktu itu, permainan ini hanya dimainkan oleh keluarga-keluarag Belanda dan suatu kelompok  masyarakat tertentu, yaitu golongan binennlands bestuur (pamong praja). Bangsa kita yang menyenangi permainan pingpong tersebut hanya dapat melihatnya dari kejauhan saja. Meskipun demikian, olahraga pingong ini cepat sekali dikenal dan digemari oleh masyarakat Indonesia. Sekitar tahun 1950 hingga tahun 1958, permainan ini berada di bawah naungan Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia (PPPSI) dan baru aktif terutama di Jawa. Sesuai dengan perkembangan olahraga pingpong yang semakin cepat di Tanah Air kita, maka pada tahun 1958 PPPSI namanya diubah menjadi Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI).

Alat dan Perlengkapan :

Meja

Net (jaring)

Raket (bet)

Perlengkapan tambahan :

Sepatu

Karet bet

Bola

Pakaian

Asesoris

A. Teknik Dasar Permaianan Tenis Meja

1. Teknik Memegang Bet

Kualitas pemain tenis meja dipengaruhi oleh teknik memegang raket atau bet. Oleh karena itu, setiap pemain tenis meja harus menguasai teknik dasar memegang raket (bet). Adapun macam-macam memegang bet yaitu antara lain Shakehands grip, Penhold grip, dan Seemiler grip.

2. Servis (service)

Servis yaitu memukul bola untuk menyajikan bola pertama. Caranya bola dipukul dengan memantul sekali di meja sendiri kemudian melewati atas permukaan net/jaring dan akhirnya jatuh di meja lawan.

Adapun jenis-jenis servis yaitu antara lain servis forehand topspin, servis back hand topspin, servis forehand backspin, dan servis backhand backspin.

3. Teknik Gerakan Kaki (foot work)

Setiap atlet tenis meja yang ingin bermain dengan baik harus didukung oleh gerakan lincah dan cepat mengikuti bola yang akan dipukul. Gerakan kaki yang lincah dan cepat dapt membantu pemain mengatasi pukulan dari lawan.

Adapun tipe-tipe foot work yaitu posisi tubuh berat di depan dan bergerak ke kanan dan ke kiri dengan cepat.

Macam-Macam Pukulan :

Pukulan Forehand

Pukulan Backhand





VOLLY BALL

29 03 2009

BOLA VOLI

Cabang olahraga ini sebenarnya suadah dikenal sejak masa kolonial Hindia Belanda, tepatnya tahun 1928. Yang membawa ke Indonesia adalah para guru Pendidikan Jasmani Belanda, yang bertugas di sekolah-sekolah lanjutan (HBS dan AMS). Akan tepai pada waktu itu, permainan boal voli belum mendapat tempat di hati masyarakat.

Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah dilakukan oleh setiap orang. Sebab, dalam permainan bola voli dibutuhkan koordinasi gerak yang benar-benar bisa diandalkan untuk melakukan semua  gerakan yang ada dalam bola voli. Walaupun begitu, permainan bola voli sangat cepat berkembang dan merupakan suatu cabang olahraga yang sangat populer di indonesia sesudah cabang olahraga sepak bola dan bulu tangkis.

Kepopuleran olahraga ini tampak dari sarana lapangannya yang ada di pedesaan maupun di perkotaan serta berbagai kegiatan yang diselenggarakan dalam kejuaraan antarsekolah, antar instansi, antar perusahaan, dan lain-lain.

Dalam permainan bola voli ada  beberapa bentuk teknik dasar yang harus dikuasai. Teknik teknik dalam permainan bola voli terdiri atas servis, passing bawah, passing atas, block, dan smash.

Adapun alat dan Perlengkapan dalam permainan bola voli yakni :

a. Lapangan

b. Net

c. Bola

Teknik Dasar Permainan Bola Voli

Servis

Servis adalah pukulan bola yang dilakukan dari belakang garis lapangan permainan melampaui net ke daerah lawan. Pukulan servis dilakukan pada permulaan dan setelah terjadinya setiap kesalahan. Karena pukulan servis berperan besar untuk memperoleh poin, maka pukulan servis harus :

a. meyakinkan

b. terarah

c. keras

d. menyulitkan lawan

Ada bebrapa jenis servis dalam permainan bolavoli, diantaranya servis tangan bawah (under hand service), servis tangan samping (side hand service), servis atas kepala (over head service), servis menagambang (floating service), servis topspin, dan servis loncat (jump service).

2. Passing adalah upaya seorang pemain dengan menggunakan suatu teknik tertentu untuk mengoperkan bola yang dimainkannya kepada teman seregunya untuk dimainkan dilapangan sendiri.

Set-up atau umpan adalah usaha atau upaya seorang pemain bboal voli dengan menggunakan suatu teknik tertentu yang memiliki tujuan menyajikan bola yang diimainkan kepada teman seregunya yang seklnjutnya dapat melakukan serangan (smash) terhadap regu lawan. Dalam permainan bola voli, passing dapat dilakukan dengan cara passing bawah dan passing atas.

3. Blocking (Bendungan)

Block merupakan benteng pertahan yang paling utama untuk menanti serangan lawan. Jika ditinjau dari gerakan, block bukanlah merupakan teknik yang sulit. Namun, prosentase keberhasialn suatu block relatif kecil karena arah bola smash yang akan diblock, dikendalikan oleh lawan. Keberhasilan block ditentukan oleh ketinggian loncatan dan jangkauan pada bola yang sedang dipukul lawan. Block dapat dilakukan dengan pergerakan tnagna aktif (saat melakukan block tangan digerakkan kekanan maupun kekiri ) atau juga pasif  (tanganpemain hanya dijulurkan keatas tanpa digerakkan). Block dapat dilakuakan oleh satu, dua, atau tiga pemain.

4. Smash

Pukulan keras atau smash, disebut juga spike, merupakan bentuk serangan yang paling banyak dipergunakan dalam upaya memperoleh nilai oleh suatu tim. Pukulan smash bnayak macam dan variasinya. Smash adalah pukulan bola keras dari atas kebawah, jalannya bola menukik.

Macam-macam pukulan smash, antara lain adalah pukulan serangan frontal, pukulan berputar, pukulan serangan melalui sisi badan, dan pukulan dengan gerakan sendi pergelangan tangan yang dapat diarahkan kesegala arah.





ATLETIK

29 03 2009

ATLETIK

Atletik (athletics) adalah sekumpulan olahraga yang meliputi lari, jalan, lempar, dan lompat, yang telah menjadi aktivitas olahraga tertua dalam peradaban manusia. Olahraga ini, dalam budaya inggris dan beberapa Negara lain, dikenal dengan istilah track and field, yang artinya ‘lintasan dan lapangan’. Seorang olahragawan yang menekuni olahraga atletik disebut atlet (athlete).

Olahraga atletik sering dianggap sebagai “induk dari olahraga”. Sebab, atletik terdiri dari unsur-unsur gerak utama yang mendasari banyak dasar cabang olahraga, yaitu lari, jalan, lompat, dan lempar.

Nomor perlombaan yang di pertandingkan dalam lomba atletik meliputi nomor lari, lompat dan lempar. Selain itu terdapat nomor perlombaan khusus yaitu jalan cepat, lari haling rintang dan lari lintas alam. Ada pula beberapa nomor perlombaan campuran seperti panca lomba, sapta lomba dan dasalomba.

Perlombaan atletik ini sebenarnya sudah ada dari zaman kuno. Hal itu diketahui dari lukisan-lukisan purba yang ditemukan, misalnya di mesir kuno. Selain itu, dari temuan di Yunani, pertandingan ini telah dilakukan di Yunani kuno sebelum 1000 SM.

CABANG-CABANG ATLETIK

Nomor lari yang diperlombakan dari lari jarak pendek, lari jarak menengah, dan lari jarak jauh. Adapun nomor lompat terdiri dari loncat galah (pole vault), loncaat tinggi (high jump), lompat jauh (long jump) dan lompat jangkit (triple jump). Sementara itu nomor lempar mencakup tolak peluru (shot put) lempar lembing (javelin throw), lempar cakram (discus throw) dan lempar martil (hammer throw).

Disamping itu terdapat nomor perlombaan khusus yaitu lari beranting / estefet (realay racers), lari halang rintang (steeplechase), lari lintas alam (cross country) dan jalan cepat
(race walking). Adapula nomor perombaan campuran, yaitu panca lomba (pentathlon), sapta lomba ( heptathol), dan dasa lomba (decathlon)

PERLOMBAAN LARI

Lari adalah cabang olahraga utama dalam atletik. Lari juga termasuk perlombaan yang paling digemari dalam atleti. Sebab, olahraga ini mudah dimainkan oleh siapa saja dan tidak membutuhkan aturan yang rumit serta tempat khusus.

Namun, dalam perlombaan resmi, misalnya dalam Olimpiade, perlombaan, lari dilaksanakandi lintasan khusus yang mengelilingi lapangan atletik. Semua lomba lari dilakukan melawan arah putaran jam, yang bermula di garis start dan berakhir di garis finish. Kecuali, pada beberapa nomor perlombaan lari jarak jauh, pertandingan dilangsungkan di jalan raya.
Panjang lintasan perlombaan lari itu bervariasi, mulai 50 meter utuk lari jarak pendek hingga 42 km untuk lari marathon. Dalam perlombaan lari setiap pelari berlomba menjadi yang tercepat.

PERLOMBAAN LOMPAT
Perlombaan melompat juga telah menjadi ajang pertandingan atletik sejak zaman Yunani kuno. Secara umum nomor perlombaan lompat terdiri dari dua kategori utama, yaitu lompat vertikal dan lompat horizontal.

Nomor perlombaan lompat vertikal meliputi loncat tinggi dan loncat galah. Dalam perlombaan lompat vertikal tersebut, kemampuan atlet diuji untuk melompati palang pada ketinggian yang telah ditentukan, tanpa menjatuhkannya.

Adapun nomor perlombaan lompat horizontal terdiri dari lompat jauh dan lompat jangkit. Dalam perlombaan lompat horizontal, diukur seberapa jauh atlet melompat kedepan setelah atlet berlari dahulu dengan jarak yang pendek. Kunci keberhasilan melompat adalah kecepatan berlari di jarak pendek, kekuatan kaki, dan koordinasi tubuh yang baik.

PERLOMBAAN MELEMPAR

Pertandingan melempar pada dasarnya merupakan ajang yang menguji seberapa jauh atlet mampu melempar benda tertentu. Pelemparan dinyatakan sebagai pemenang bila ia dapat melempar objek paling jauh dengan masih mengikuti aturan yang berlaku. Jenis pertandingan melempar ada empat macam yaitu tolak peluru, lempar martil, lempar lembing dan lempar cakram. Setiap nomor perlombaan lempar tersebut memiliki aturan dan tatacara sendiri.





Pencak Silat

29 03 2009

PENCAK SILAT

Pencak silat adalah beladiri tradisional Indonesia yang berakar dari budaya melayu, dan bisa ditemukan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Setiap daerah memiliki kekhasan ciri geraknya sendiri –sendiri.

Teknik dalam pencak silat sangat beragam.kadang,antaraliran atau perguruan berbeda satu sama lain. Secara umum, teknik pencak silat antara lain  adalah pukulan,  tendangan,  kuncian,  tangkisan, dan hindaran. Setiap teknik masih dipecah – pecah lagi, misalnya pukulan di bagi menjadi pukulan telapak tangan, pukulan punggung tangan, cakaran, colokan, dan lain – lain.

Selain itu,di dalam pencak silat juga di ajarkan senjata tradisional seperti pedang, golok, tombak, celurit, pisau, trisula, kerambit (sejenis pisau), keris, dan lain – lain.

Ada empat aspek di pencak silat yang tak bisa di pisahakan satu sama lain,yaitu:

Mental spiritual

Seni budaya

Beladiri

Olahraga

Saat ini,pencak silat telah dipertandingkan ditingkat nasional maupun internasional. Seragam latihan pencak silat sangat beragam, sesuai perguruannya. seragam standar berwarna hitam, dengan lambang IPSI ( organisasi pencak silat di Indonesia ) di bagian dada.

Peringkat dalam pencak silat sering ditandai dengan warna sabuk. Namun, beberapa perguruan berbeda dalam mengartikan warna.

Pelaku pencak silat disebut sebagai pesilat. Pesilat  yang mahir kadang di sebut sebagai pendekar silat.

Organisasi nasional yang menaungi pencak silat di Indonesia adalah IPSI (ikatan pencak silat Indonesia). IPSI berperan dalam menyusun pembakuan istilah dan aturan pertandingan pencak silat secara resmi di Indonesia.

Pencak silat sudah diakui menjadi milik dunia,terbukti dengan banyaknya perguruan pencak silat di dalam dan di luar negeri.Organisasi pencak silat internasional adalah persekutuan pencak silat Antarbangsa,atau disingkat dengan persilat.

FAKTA Menarik

Hampir semua perguruan pencak silat mengenai latihan kekuatan non-fisik yang disebut dengan tenaga dalam. Pesilat yang menguasai ilmu tenaga dalam memiliki kekuatan luar biasa, seperti tahan bacokan senjata tajam, bisa menyerang dari jarak jauh, mengobati penyakit, dan lain – lain.

Kapan pencak silat mulai diciptakan,belum di ketahui dengan pasti.

Namun, jika kita melihat salah satu relief di candi Borobudur, kita bisa menduga bahwa seni ini mungkin sudah ada pada masa kerajaan – kerajaan di Indonesia. Relief itu menggambar pertarungan bersenjata. Sangat mungkin seni beladiri sudah mulai dikenal pada saat itu. Sebagian ahli berpendapat bahwa akar pencak silat berasal dari bangsa melayu, kemudian menyebar ke jawa dan wilayah lain di Indonesia. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa di Jawa, Jawa Barat khususnya, telah muncul seni silat sebelum pengaruh melayu datang. Penyebaran pencak silat Melayu tersebut diperkirakan terjadi sejak zaman Kerajaan Sriwijaya, kerajaan nasional pertama di Indonesia.

Istilah pencak silat sendiri sebenarnya belum di kenal sejak dulu. Ada banyak istilah untuk beladiri di tiap – tiap daerah seperti pencak, mancak, akmencak,  silat, silek, pada 18 Mei 1948 di  Surakarta, Jawa Tengah. Maka, pencak silat menjadi nama resmi seni beladiri Indonesia tersebut.

Dalam perkembangnnya, pencak silat banyak dipengarui oleh beladiri asing,seperti wushu cina atau karate jepang. Hal ini menjadikan pencak silat semakin kaya akan teknik.

Aliran pencak silat sangatlah banyak. Hampir setiap daerah memiliki aliran sendiri. Beberapa aliran yang terkenal yaitu aliran Cimande (Jawa Barat), Silek Tuo (Minangkabau), Cingkrik (Betawi), Kwitang (Betawi), Silat Cetak (Malaysia), dan Bawean (Jawa Timur).

Sebagimana alirannya,jumlah perguruan pencak silat juga amatlah banyak. Perbedaan mereka tampek paling jelas pada serangam yang dipakai. Namun,saat bertanding dalam kejuaraan resmi (sesuai aturan IPSI) pesilat memakai seragam standar berwarna hitam. Di Indonesia, perguruan – perguruan pencak silat bisa di temukan dengan mudah di berbagai daerah, termasuk sebagai kegiatan kemahasiswaan di perguruan tinggi. Beberapa perguruan tersebut bahkan memiliki cabang di luar negeri.

Yang perlu Diketahui

10 perguruan Historis IPSI:

Tapak suci

Phasadja Mataram

Perpi Harimurti

Persaudaraan Setia Hati Terate

Perisai Diri

Perisai Putih

Pesaudaraan Setia Hati

KPS Nusantara

Putro Betawi

PPSI

Kesepuluh perguruan Historis tersebut adalah pelopor pendiri IPSI.

Pertandingan resmi pencak silat diatur oleh IPSI. Kategori yang dipertandingkan antara lain Tanding, Tunggal, Ganda, dan Beregu.

Kategori Tunggal, Ganda, dan Beregu adalah peragaan jurus yang gerakannya sudah diatur atau dibakukan sebelumnya. Jurus-jurus tersebut terdiri atas jurus tangan kosong dan senjata. Senjata standart yang dipakai antara lain adalah parang atau golok dan tongkat. Peserta wajib mengenakan pakaian seragam standart pencak silat berwarna polos, bisa memakai badge logo IPSI didada sebelah kiri, memakai ikat kepala, dan kain samping.

Pertandingan dilaksanakan didalam gelanggang seluas 10×10 meter yang dilapisi matras setebal maksimal 5 cm. Permukaan matras harus rata, tidak memantul, dan boleh ditutup dengan alas yang tidak licin berwarna dasar hijau terang. Waktu peragaan jurus-jurus tersebut adalah 3 menit, sedangkan penilainnya didasarkan pada kebenaran dan kemantapan gerak atau jurus.

Kategori tanding adalah pertarungan bebas pencak silat dengan aturan – aturan khusus.pertandingan berlangsung di gelanggang seluas 9×9 meter,yang di lapisi matras selebal maksimal rata,tidak memantul,serta ditutup dengan alas yang tidak licin.Bagian tubuh yang boleh diserang adalah dada,perut,punggung,dan pinggang.leher ke atas dan kemaluan terlarang untuk diseranga.Kaki boleh dijadikan sasaran serangan menjatuhkan dan mengunci,tetapi tidak menghasilkan nilai sebagai sasaran perkenaan.Serangan tangan yang masuk tanpa terahalang tangkisan mendapat nilai 1,serangan kaki bernilai 2,dan serangan yang menjatuhkan lawan mendapat nilai 3.

Pemainan dilangsungkan 3 babak,tiap babak satu dengan yang terdapat waktu istirahat 1 menit.Waktu ketika wasit menghentikan pertandingan dan waktu perhitungan terhadap pemain yang jatuh karena serangan yang sah tidak termasuk waktu bertanding.